Mewakili Kepala Bappedalitbang prov. Kalteng Fungsional Perencana Ahli Muda Bappedalitbang Prov. Kalteng Novarina

Bappedalitbang Prov. Kalteng Hadiri Workshop Prevalence of Undersourishment (POU) Tahun 2024

Palangka Raya – Bappedalitbang Prov. Kalteng mengikuti kegiatan Workshop Prevalence of Undernourishment (PoU), bertempat di The Sakala Resort Bali Hotel Tanjung Benoa Bali, Kamis (5/9/2024). Kegiatan tersebut berlangsung pada tanggal 4 - 6 September 2024.

Beberapa tahun terakhir dunia menghadapi tantangan ketahanan pangan yang semakin kompleks, perubahan iklim, krisis ekonomi global, konflik, serta degradasi lingkungan hingga terganggunya rantai pasok pangan internasional merupakan beberapa hal penyebab terjadinya kerawanan pangan dan gizi.

Baca juga : Bappedalitbang Prov. Kalteng Gelar Rakordalev Prov. Kalteng Tahun 2023 dan Rakorpem Tahun 2024
Foto Bersama

Prevalensi Gizi Buruk (PoU) merupakan indikator berbasis model tingkat nasional yang digunakan untuk memahami akses terhadap pangan dalam hal kekurangan energi makanan. Indikator ini mengukur persentase populasi yang asupan energi makanannya di bawah Kebutuhan Energi Makanan Minimum (MDER).

Kepala Bappedalitbang Prov. Kalteng Leonard S. Ampung di kesempatan terpisah menyampaikan bahwa sebagai salah satu Tujuan  Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dari Target 2.1 (Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, dan meningkatkan gizi), indikator ini dibuat setiap tahun oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO). Mengingat kurangnya survei asupan makanan individual yang representatif secara nasional yang tersedia untuk semua negara, indikator ini dibuat menggunakan informasi tentang  pasokan energi makanan  dari  data Neraca Pangan  (FBS) untuk tujuan pemantauan global.

Ditambahkannya pada tahun 2017 sampai tahun 2019, PoU mengalami penurunan dari 8,23% menjadi 7,63%. Namun sejak tahun 2020 -2022 PoU terus mengalami kenaikan sebesar 0,71% menjadi 8,34%, tahun 2021 mengalami kenaikan menjadi 10,21% pada tahun 2022. Untuk tahun 2023, Angka PoU mengalami penurunan menjadi 8.53%. Namun angka ini masih dibawah target dari amanat Perpres 111 tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan sebesar 5% pada tahun 2024.

“Target PoU juga telah masuk dalam RPJMN 2025-2045 dimana pada tahun 2045 ditarget mencapai 0,77 persen, dan indikator ini juga telah masuk dalam rancangan akhir RPJPD Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2025-2045 dengan target sebesar 2,64 pada tahun 2045” pungkas Leonard.

Workshop ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan program penanganan kerawanan pangan, serta untuk memastikan bahwa seluruh pihak terkait dapat berkoordinasi dengan baik dalam mencapai tujuan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Hadir dalam kegiatan tersebut Fungsional Perencana Ahli Muda Bappedalitbang Prov. Kalteng Novarina (10_D/Nov)

Share: