Bappedalitbang Menggelar Rapat Monitoring Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) serta Pelatihan Pengisian dan Updating Data Nawasis
Palangka Raya - Pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) di Provinsi Kalimantan Tengah dirasa belum optimal , dimana progres kemajuan pengisian dan updating data ke dalam sistem monitoring dan evaluasi berbasis web National Water and Sanitation Information Services (NAWASIS) belum optimal, maka Pokja Perumahan, Permukiman, Air Minum dan Sanitasi (PPAS) Provinsi Kalimantan Tengah melalui Bappedalitbang Prov. Kalteng menyelenggarakan Rapat Monitoring Program PPSP serta Pelatihan Pengisian dan Updating Data NAWASIS yang diselengarakan di Aula Bappedalitbang Prov. Kalteng, (15-16/08/2022).
Rapat dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Ir. Herson B. Aden. M.Si didampingi Kepala Bappedalitbang Prov. Kalteng Dr. H. Kaspinor, SE.,M.Si. Tampak hadir dalam rapat tersebut Nitta Rosalin Kasubdit Perumahan dan Kawasan Permukiman, Direktorat SUPD II, Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Kemendagri , Tim Monitoring dan Evaluasi PPAS-SDWM Direktorat Perumahan dan Kaw. Permukiman Kementerian PPN/Bappenas, SKPD terkait lingkup Prov. Kalteng dan Pokja PPAS/PKP/AMPU Sanitasi Kabupaten/Kota se Kalteng.
Baca juga : Wakil Gubernur Buka Rakor Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2023Dalam rangka mendukung Sustainable Development Goals (SDG's) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yakni mencapai akses air minum layak dan sanitasi dasar bagi seluruh penduduk Indonesia di tahun 2030, Pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 telah menetapkan target nasional pembangunan bidang perumahan, permukiman, air minum dan sanitasi sampai tahun 2024 sebagai salah satu sasaran pokok pembangunan nasional bidang infrastruktur dasar dan menjadi rujukan arah kebijakan pembangunan perumahan, air minum dan sanitasi secara nasional.
Adapun arah kebijakan dan strategis Program PPSP sesuai RPJMN 2020-2024 diantaranya: Peningkatan kapasitas institusi dalam layanan pengelolaan sanitasi; Peningkatan komitmen Kepala Daerah untuk layanan sanitasi yang berkelanjutan; Pengembangan infrastruktur dan layanan sanitasi permukiman sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan daerah; Peningkatan perubahan perilaku masyarakat dalam mencapai akses aman sanitasi; Pengembangan kerjasama dan pola pendanaan.

Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Ir. Herson B. Aden. M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa program PPSP yang dilaksanakan di kabupaten/kota mencakup program stop buang air besar sembarangan, baik di wilayah perkotaan maupun perdesaan, melalui penyediaan akses ke sistem pengelolaan air limbah terpusat dan sistem pengelolaan air limbah setempat. Pengurangan sampah pada sumbernya dan peningkatan pengelolaan persampahan yang ramah lingkungan serta pengurangan genangan air kawasan strategis perkotaan yang rawan banjir.

Pada tahun 2022, pelaksanaan program PPSP di Prov. Kalteng meliputi Implementasi Strategi Sanitasi Kab/Kota (SSK) milestone 1-3 dengan pendampingan dari pemerintah pusat di Kabupaten Murung Raya dan Barito Timur, Implementasi SSK milestone 4 untuk Kabupaten Barito Selatan dan Sukamara. Penyusunan pemutakhiran dokumen SSK untuk Kabupaten Lamandau, Kotawaringin Barat dan Pulang Pisau. Kegiatan pemutakhiran SSK tersebut sesuai mekanisme didahului dengan melaksanakan studi EHRA.
Sesuai mekanisme perencanaan Program PPSP, kabupaten yang melaksanakan kegiatan penyusunan pemutakhiran SSK tahun 2023 adalah Kabupaten Katingan, Barito Utara, Kotawaringin Timur, Kapuas, Gunung Mas dan Barito Selatan. “Agar kabupaten tersebut dapat mengalokasikan dana kegiatan dimaksud pada APBD kabupaten TA. 2023 dan untuk kabupaten yang melakukan pemutakhiran SSK, perekrutan pendampingan melalui dana APBD kabupaten” tegas Herson.
Sesuai RPJMN 2020-2024 yang dijabarkan dalam Manual Pengelolaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Tahun 2020-2024, bahwa salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh provinsi dan kabupaten/kota adalah memastikan sistem monitoring dan evaluasi pengelolaan sanitasi yang teritegrasi dari daerah hingga ke pusat berjalan secara efektif, efisien dan akuntabel secara rutin melalui pemanfaatan sistem monitoring dan evaluasi berbasis web, yakni NAWASIS (National Water and Sanitation Information Services). Berdasarkan pemantauan selama ini, bahwa pemanfaatan web Nawasis tersebut belum optimal. Pokja provinsi maupun kab/kota belum melakukan updating data sanitasi pada web Nawasis. Input Nawasis ini akan menjadi bagian dari penilaian pokja PPAS/AMPL/Sanitasi.
Diharapkan rapat monitoring program kegiatan dalam rangka percepatan pembangunan sanitasi permukiman serta implementasinya dapat diintegrasikan untuk mencapai keserasian pembangunan antar wilayah kabupaten/kota guna mewujudkan Kalteng Makin BERKAH (Bermartabat, Elok, Religius, Kuat, Amanah dan Harmonis). (yan/10_D)