Bappedalitbang Selenggarakan Coaching Clinic7 Kab. Barsel dan Kab. Sukamara Serta Progres Tahun Kedua Kab.Kotim dan Kab. Kobar Implementasi SSK Program PPSP
Palangka Raya – Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) merupakan program pembangunan sanitasi yang terintegrasi dari Pusat hingga ke daerah, melibatkan seluruh pihak dari kalangan pemerintah dan non-pemerintah di seluruh tingkatan pemerintahan. Pada tahun 2020-2024 program PPSP fokus pada peningkatan akses dan layanan sanitasi berkelanjutan menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Bertempat di Aula Bappedalitbang Prov. Kalteng, Bappedalitbang Prov. Kalteng menyelenggarakan Coaching Clinic 7 Kab. Barsel dan Kab. Sukamara serta Progres Tahun Kedua Kab.Kotim dan Kab. Kobar Implementasi Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Program PPSP (17/10/2022).
Baca juga : Bappedalitbang Prov. Kalteng selenggarakan Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Informasi Geospasial (IG) Provinsi Kalimantan Tengah bertempat di Aurila Hotel Palangka RayaArah kebijakan dan strategi Program PPSP sesuai RPJMN untuk 2020-2024 yaitu: Peningkatan kapasitas institusi dalam layanan pengelolaan sanitasi, peningkatan komitmen Kepala Daerah untuk layanan sanitasi yang berkelanjutan, pengembangan infrastruktur dan layanan sanitasi permukiman sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan daerah, peningkatan perubahan perilaku masyarakat dalam mencapai akses aman sanitasi serta pengembangan kerjasama dan pola pendanaan.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimatan Tengah dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Sosial, Budaya dan Pemerintahan Tukas, S.Sos., M.Si didampingi Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Yohanna Endang ST.,MT dan Konsultan Individu PPSP PIU Teknis pada Kementerian PUPR Nurulloh Mauldiah Fraditsi, ST membuka secara resmi Coaching Clinic 7 Kab. Barsel dan Kab. Sukamara Serta Progres Tahun Kedua Kab.Kotim dan Kab. Kobar Implementasi SSK Program PPSP.

Dalam sambutan Sekretaris Daerah Prov Kalteng yang dibacakan oleh Kepala Bidang Sosial, Budaya dan Pemerintahan Tukas, S.Sos.,M.Si mengatakan bahwa sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 telah ditetapkan target pembangunan bidang perumahan, permukiman, air minum dan sanitasi untuk Provinsi Kalimantan Tengah sampai dengan tahun 2024, yaitu (1) target rumah layak huni 70,98%; (2) target akses sanitasi layak 80%; (3) target sanitasi aman 8%; (4) target BABS di tempat terbuka 0%; (5) target penanganan sampah perkotaan83%; (6) target akses air minum layak 100%, dengan target air minum jaringan perpipaan 26,01% dan bukan jaringan perpipaan 73,99%.
“Target provinsi tersebut telah didistribusikan ke dalam target kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah dan target pembangunan bidang perumahan, air minum dan sanitasi tersebut selanjutnya dimasukkan menjadi arah kebijakan dan strategi, serta indikator dalam RPJMD provinsi dan kabupaten/kota” ungkap Tukas.
Dalam kesempatan yang sama, ada beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti dalam Coaching Clinic 7 ini antara lain Kab. Barsel, Kab. Sukamara, Kab. Kotim dan Kab. Kobar, berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi tahun 2022, untuk selanjutnya agar menyusun rencana implementasi perbaikan di tahun selanjutnya. Pokja PPAS/PKP/AMPL/Sanitasi Kab. Barsel, Kab. Sukamara, Kab. Kotim dan Kab. Kobar agar menyampaikan laporan hasil kegiatan implementasi SSK kepada Pokja PPAS nasional, provinsi dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, serta menginput hasil kegiatan implementasi tersebut ke dalam website Nawasis. Pokja provinsi agar secara aktif melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan PPSP dan pengawalan perencanaan program kegiatan pembangunan sanitasi ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran daerah, serta pemantauan proses implementasi terkait program pembangunan sanitasi dan penyehatan lingkungan yang dilakukan oleh kabupaten/kota.
“Program kegiatan terkait dengan sanitasi dan penyehatan lingkungan yang ada dalam dokumen SSK harus masuk dalam dokumen perencanaan daerah (RPJMD, RKPD), dan diimplementasikan dalam dokumen penganggaran (APBD, APBN) sesuai kewenangannya dan perlunya meningkatkan komitmen serta peran serta Pemerintah Kab/Kota dalam penganggaran bidang perumahan, permukiman, air minum dan sanitasi padaAPBD kab/kota, serta kolaborasi antar sumber-sumber pendanaan lainnya (APBN/APBD/Dana Desa/CSR dan sebagainya)” tegas Tukas.

Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Provinsi Kalimantan Tengah Dr. H. Kaspinor, SE.,M.Si melalui Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan pada Bappedalitbang Kalteng Yohanna Endang ST.,MT menyampaikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini merupakan Coaching Clinic 7 untuk Kab. Barsel dan Kab. Sukamara, sebagai bagian dari kegiatan Milestone 4 (penyelenggaraan Layanan Sanitasi Berkelanjutan), yang ditujukan untuk memonitor pelaksanaan pembangunan sanitasi, yakni uji coba model layanan skala lebih luas tahun 2022. Kegiatan CC-7 ini juga merupakan tahapan tindaklanjut dari kegiatan sebelumnya, yakni coaching clinic-6 yang dilaksanakan di provinsi pada tanggal 24 Juni 2022 yang lalu. Pertemuan hari ini diharapkan memperoleh input/masukan dan saran dari Pokja PPAS Provinsi dan Pusat terhadap pemantauan dan pelaksanaan kegiatan PPSP, evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan serta rencana kerja Pokja untuk masing-masing kabupaten tersebut.(10_D)